Ads 468x60px

Sabtu, 13 Juni 2015

TUGAS MEMPOSTING DI BLOG

2. Memposting Tulisan di Blog
    Belajar Saling Memaafkan Kesalahan Orang Lain

 “Pemenang Kehidupan adalah orang yang tetap sejuk di tempat yang panas, yang tetap manis di tempat yang sangat pahit dan yang tetap tenang di tengah badai.”

Sebenarnya  Kekuatan manusia yang  Dasyat itu bukan pada kedua tangannya, Keperkasaan manusia yang paling mengagumkan bukan terletak pada keberaniannya, tetapi justru berada dalam sikap yang rendah hati untuk bisa memaafkan setiap kesalahan yang dilakukan orang lain.”

(mengutip Kata-kata dari Teman Guru)

Dalam kehidupan setiap manusia pastilah pernah melakukan kesalahan, tetapi kalo kita berfikir pasti tidak ada seorangpun yang ingin melakukan kesalahan dalam kehidupan baik disengaja atau tidak disengaja. Dalam kehidupan ini banyak diantara kita juga yang bisanya mencari-cari kesalahan orang lain, sedikit sekali orang mau berfikir bahwa orang lain benar dan dirinyalah yang salah, bahkan beribu alas an untuk mengatakan orang lain salah. Dengan demikian, menurut kita bagaimana sikap kita kepada orang yang bersalah, apakah menghukumnya atau memaafkannya? Atau bahkan kita balas dendam supaya sakit hati kita akibat kesalahan terobati?
Marilah kita berfikir dan merenungkan, seandainya kita melakukan kesalahan, apakah kita sengaja melakukan itu, bagaimana perasaan kita ketika bersalah dan apa harapan kita ketika bersalah? Jawabannya adalah pasti kesalahan itu bukan karena kesengajaan, perasaan kita pasti serba tidak nyaman, merasa kwatir dan lain-lain yang mengganggu pikiran kita, dan dalam hatinya pastinya berharap dimaafkan jika ada kesalahan. Jika kita berfikir dan merenungkan hal itu maka pastinya persaaan dan harapannya juga demikian yaitu saling memaafkan.
Islam Mengajarkan manusia untuk saling memaafkan dan memberikan posisi tinggi bagi pemberi maaf, karena sifat pemaaf merupakan sifat yang sangat luhur yang harus menyertai seorang muslim yang bertaqwa. Allah berfirman :” Maka Barang siapa yang memaafkan dan  berbuat baik, maka pahalanya atas tanggungan Allah SWT.” (Q.S. Asy-Syura:40). Dari Uqbah Bin Amir, Dia berkata :” Rosulullah SAW Bersabda “wahai Uqbah, bagaimana jika kuberitahukan  kepada Ahlak penghuni dunia dan akhiran yang paing Utama? Hendaklah engkau menyambung hubungan persauadaran dengan orang yang memutuskan hubungan denganmu, hendaklah engkau memberi  orang yang tidak mau memberimu dan maafkanlah orang yang menzalimimu.” (H.R. Ahmad, Al – Hakim dan Al-Baghawi). Dari berbagai anjuran dalam al-qur’an dan Hadist adalah Perintahnya untuk memberi maaf dan tidak menanti meminta maaf dari  orang yang bersalah, melainkan memberi maaf sebelum diminta, Jika mereka tidak memberi maaf padahal sudah meminta maaf Maka Allah Enggan mengampuninya karena Semua pahalanya Allah SWT  yang menanggungnya.
Maka dari itu, marilah kita belajar untuk memaafkan walaupun itu memaafkan tidak semudah membalikkan telapak tangan. Kita memerlukan keiklasan dan ketulusan hati dan juga kadang kita mengorbankan harga diri, melepaskan semua rasa marah, egois rasa jengkel dan mungkin dendam dalam hati dan ini yang membuat memaafkan itu sulit dan ini harus kita lalukan. Secara hitung-hitungan sebenarnya tidak ada manfaat atau efek positif bagi kita jika kita memaafkan orang lain, bahkan sebaliknya pikiran kita akan selalu digerogoti oleh penyakit hati yang akan menjadikan kita menjadi terpuruk dan dapat merenggangkan hubungan antar saudara kita semua.
Selain itu juga kita tidak ada untungnya, jika kita merawat pemikiran jengkel, marah dan kesal terhadap orang lain padahal sudah meminta maaf, sementara kita menutup diri atas permintaan maaf dia, disini kita hanya mendapatkan kejelekan dalam hidup padahal tujuan kita hidup adalah ingin memanen kebaikan di dunia ini.
Sebenarnya Pengampunan atau memaafkan itu disadari atau tidak merupakan kebutuhan kita, tetapi kita sering mengabaikan kekuatan memaafkan orang lain seakan kita tidak butuh dan memerlukan orang lain. Dalam Buku Emotional Quality Management  yang ditulis oleh Anthony Dio Martin mengatakan : “Mulailah dari memaafkan Diri Sendiri ”. dalam diri kita pasti memiliki kelemahan sehingga dengan memaafkan diri sendiri ini merupakan langkah meraih keberhasilan hati. Dengan saling memaafkan seseorang akan menjadi lebih tenang dalam hidupnya dibandingkan dengan terus mencari kelemahan orang lain, bahkan jika kelemahan orang lain itu kita sampaikan kep ada orang lain lagi ini merupakan masalah baru yang akan memperumit hidup kita sendiri.  Demikian semoga kita menjadi orang yang saling memaafkan dengan saudara-saudara kita atau siapapapun sehingga hidup kita menjadi lebih tenang.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar